Longsor Terus di Jalinbar Sulawesi Poros Majene-Mamuju, Polres Majene Siagakan Anggotanya  di Sejumlah Titik Longsor

- in BENCANA, BERITA, MAJENE, SULBAR
406
0

Longsor Terus di Jalinbar Sulawesi Poros Majene-Mamuju, Polres Majene Siagakan Anggotanya  di Sejumlah Titik Longsor

Longsor di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sulawesi, poros Majene-Mamuju, tepatnya di dua desa, yakni di desa Tubo Tengah dan Desa Onang, hingga kini masih kerap berlangsung. Longsor ini akibat tanah tebing pebukitan di sisi jalan labil sehingga mudah tergerus oleh air saat hujan deras berlangsung. Tampak anggota Polres sedang melakukan pengamanan di sekitar Longsoran Dusun Sangiang, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Rabu (17/11/2021). (Foto Humas Polres majene).

SANDEQPOSNews.com, Majene – Longsor di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sulawesi, poros Majene-Mamuju, tepatnya di dua desa, yakni di desa Tubo Tengah dan Desa Onang, hingga kini masih kerap berlangsung. Longsor ini akibat tanah tebing pebukitan di sisi jalan labil sehingga mudah tergerus oleh air saat hujan deras berlangsung, selain itu saat kini juga sedang berlangsung pengerjaan perataan tanah di tebing tersebut untuk membuat Turap (tembok penahan) oleh Balai Besar PU Sulawesi Barat.

Untuk mengantisipasi kejadian fatal yang tidak diinginkan di lokasi longsor tersebut, pihak Polres Majene menurunkan anggotanya untuk berjaga-jaga di sejumlah titik rawan longsor. Antisipasi ini dilakukan dengan membantu pengaturan lalulintas serta pengawalan keamanan dari longsor bagi para pengendara yang akses di Trans Sulawesi tersebut.

Dikutip dari rilis Humas Polres, Ipda Irwan Waris yang ditujuk sebagai perwira pengedali turut nampak membantu mengganjal ban kendaraan truck yang tidak dapat bergerak ke depan akibat jalan menanjak serta  lincin. Hal itu terjadi akibat Truk bermuatan melebihi volume beban tumpangan.

Ipda Irwan mengatakan, jalan licin dan berlumpur tidak jarang ada kendaraan yang macet, jadi personil yang disiagakan harus respon melihat kondisi membantu para pengendara demi kelancaran arus lalu lintas serta mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

“Alhamdulillah sampai saat ini tetap aman dan lancar,” ujar Ipda Irwan, di lokasi Longsor, Rabu pagi (17/11/2021).

Irwan menambahkan, saat ini Intensitas hujan cukup tinggi jadi kemungkinannya akan ada lonsor susulan.

Melalui Media ini, Ipda Irwan mengingatkan kepada para pengendara yang hendak melintasi lokasi agar tetap meningkatkan kewaspadaan saat melintasi wilayah rawan longsor.

“Jika kondisi cuaca tidak mendukung sebaiknya ikuti petunjuk petugas mengantisipasi adanya longsor susulan demi keselamatan anda,” imbau Irwan.

Hingga detik ini dilaporkan, suasana di lokasi longsoran masih rutin dilakukan pembersihan material berupalumpur dan batuan besar dengan menggunakan alat berat. pembersihan itub agar akses lalu lintas tetap lancar.

Tiga bulan terakhir ini, sejak Oktober hingga Nopember 2021 longsor kerap terjadi di tiga titik di Jalur Lintas barat (Jalinbar) Sulawesi porors Majene-mamuju tepatnya di dua desa, yakni desa Onang dan desa Tubo Tengah di Kecamatan Tubo.

Longsor ini lebih konsentrasi terjadi di dusun Sangiang (Sumakuyu) dan dusun Batu Roro, desa Onang, serta di dusun Lombo’na, Desa Tubo Tengah. Longsor ini membuat kemacetan luar biasa hingga berjam-jam, selain karena diberlakukan sistem buka tutup, juga karena longsor akibat tanah yang labil dan hujan yang menggerus setiap waktu.

Tidak saja kemacetan tiap hari yang membuat pengendara berbagai jenis kendaraan itu mengantri, namun juga seorang sopir mobil minibus Xenia menjadi korban tewas akibat kejatuhan batu besar dari atas tebing longsor saat gerimis di dusun Lombo’na, Desa Tubo Tengah, Kecamatan Tubo Sendana, Majene, Jumat siang (8/10/2021) lalu.

Sopir naas tersebut bernama Budi (39) warga Manalisse, Kabupaten Mamuju.

Budi meninggal setelah mengalami luka menganga di kepala dan dalam perjalanan menuju Puskesmas terdekat.

Sementara tiga penumpangnya sementara dirawat di puskesmas Sendana karena mengalami luka-luka. Ketiga penumpang bernamaSuci (20) warga Manalisse, Kabupaten Mamuju. Jumardi (32) warga Desa Tongrong Rijal Baranti Sidrap, serta seorang balita Muh Alfalizki (1,7 tahun).

Bahkan, empat hari lalu seorang pengendara yang sempat ditahan oleh petugas untuk tidak melewati karena longsor sedang terjadi, namun nekat akibatnya motor yang dikendarainya menabrak gundukan longsor. Motornya tertimbun, namun Ia selamat setelah berupaya keluar dari timbunan longsor itu.

Editor : Daeng Nompo’

*Berkomentarlah di kolom komentar dibawah dengan bijaksana yang menginspirasi dan bertanggung jawab.Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti yang diatur dalam UU ITE.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *