SANDEQPOSNews.com, Indonesia ─ Prof. Syahrul Yasin Limpo (SYL) adalah menteri pertanian Republik Indonesia, kini menjadi perbincangan di kalangan bawah, terutama di kalangan milenia dan emak-emak. Syahrul Yasin Limpo yang memiliki tagline SYL yang pernah menerima penghargaan sipil Bintang Mahaputera Utama ini, juga disapa Syahrul, kini makin menjadi desas-desus di tengah masyarakat sebagai ‘Kuda Hitam” Cawapres (calon wakil presiden) setelah lama tak terdengar kiprahnya.
Desas-desus ini merambat menjadi intsing ke tingkat elemen masyarakat bawah, bahwa kemungkinan Syahrul akan diajak menjadi Cawapres oleh Capres Prabowo Subianto atau Capres Ganjar Pranowo. Desas desus ini bisa saja menjadi “bola politik” yang menggelinding kencang karena Syahrul sangat dikenal luas, tidak saja di Indonesia namun juga di belahan dunia internasional.
Ia disebut-sebut memiliki pengalaman dalam pemerintahan, organisasi kepemudaan dan sosial kemasyarakatan, serta kekuatan familiar di Tengah Masyarakat yang (tentu) sudah banyak orang tahu sosoknya. Desas-desus ini mencuat agar Syharul memiliki “aura” kepemimpinan untuk Indonesia. Hal itu dilihat dari rekam jejaknya dari bawah menjadi seorang abdi negara ; dari Camat, bupati, gubernur, hingga menjadi Menteri Pertanian (sekarang).
Selain itu Syahrul juga dikenal gemar berorganisasi. Itu tak dipungkiri sebagai dasar untuk membentuk watak kepemimpinanya kemudian di pemerintahan. Tidak itu saja, sosok yang memiliki Situs web http://www.syahrulyasinlimpo.com ini, juga kerap berada di tengah Masyarakat bawah. Maka itu, Ia tatkala pulang kampung sesring mengajak siapaun Ngopi bareng (minum kopi) di warung-warung kopi atau di Kafe yang ada di Makassar, bahkan di Jakarta.
Berikut Profil SYL yang dikutip dari Wikipedia
Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. (lahir 16 Maret 1955) adalah Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.[1] Ia Merupakan seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018. Ia memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu’mang.
Kehidupan pribadi
Syahrul Yasin Limpo di keluarga dikenal dengan nama Daeng Kawang adalah anak kedua dari pasangan Muh. Yasin Limpo dengan Nurhayati Yasin Limpo. Yasin Limpo sendiri dikenal luas oelh para pejuang di Indonesia, khususnya di Sulawesi, yang turut andil dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
Riwayat Pendidikan
Syahrul memulai pendidikannya di SD Negeri Mangkura Makassar, yang dimana ia masuk pada tahun 1961 dan lulus pada tahun 1967. Seusai lulus pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6 Makassar. Setelah menyelesaikan pendidikanya di SMP, Syahrul Yasin Limpo masuk di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Ia mengenyam pendidikan hingga tahun 1973.
Setelah lulus SMA, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikannya dengan memilih kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar di Fakultas Hukum. Selama kuliah ia aktif sebagai pemimpin redaksi buletin mahasiswa Fakultas Hukum Unhas bernama Justisi. Syahrul Yasin Limpo meraih gelar sarjana hukumnya pada 1983. ia kemudian mengambil pendidikan masternya di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) tahun 1999. Selain itu ia juga melanjutkan pendidikan master ilmu hukumnya di Universitas Hasanuddin serta pendidikan doktor di kampus yang sama.
Pengalaman Organisasi
- Sekretaris DPP KNPI Sulsel (Tahun 1990–1993)
- Ketua DPP AMPI Sulsel (Tahun 1993–1998)
- Sekretaris DPP Golkar Sulsel (Tahun 1993–1998)
- Wakil Ketua APKASI Pusat
- Ketua FKPPI Sulsel (Tahun 2004–2008)
- Ketua FORKI Sulsel (Tahun 2004–2008)
- Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (Tahun 2004–sekarang)
- Ketua Kosgoro 57 (Tahun 1998)
- Ketua ORARI Sulsel
- Ketua DPD I Golkar Sulsel (Tahun 2009–2018)
- Ketua DPP Partai NasDem (Tahun 2018-sekarang)
Pengalaman Pekerjaan
- Pegawai Negeri Sipil Tahun 1980
- Kepala Seksi Tata Kota Tahun 1982
- Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD. Biro Pemerintahan Umum Tahun 1983
- Kepala Wilayah Kecamatan Bontonompo, Gowa Tahun 1984
- Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1987
- Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1988
- Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk. I Sulsel Tahun 1989
- Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa Tahun 1991
- Kepala Biro Humas Setwilda Tk. I Tahun 1993
- Bupati Kabupaten Gowa Tahun 1994–2002 (dua Periode)
- Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003–2008
- Gubernur Sulawesi Selatan 2008–2018 (dua Periode)
- Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju 2019-sekarang.
Kiprah Politik
Potret sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (2013)
Syahrul Yasin Limpo adalah mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung. Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul Yasin Limpo pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode, kemudian menjabat Wakil Gubernur selama satu periode mendampingi Amin Syam, sebelum akhirnya memenangkan pertarungan dengan Amin Syam dalam pilkada Sulsel pada tahun 2007 setelah keduanya sama-sama maju bertarung sebagai calon petahana.
Pilkada 2007
Pada pilkada Sulawesi Selatan tahun 2007, Syahrul Yasin Limpo berpasangan dengan Agus Arifin Nu’mang (saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel) yang merupakan salah satu pimpinan DPD Golkar Sulsel. Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Sementara, rival terberat Syahrul adalah Amin Syam, yang juga ketua DPD Golkar Sulsel, yang diusung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat ditambah sejumlah partai kecil lainnya. Setelah menjalani persaingan yang ketat, Syahrul Yasin Limpo akhirnya memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 bersama pasangannya, Agus Arifin Nu’mang.
Pasangan ’Sayang’ ini akhirnya menjadi duet pemimpin baru di Sulsel lima tahun ke depan setelah memenangi Pilkada langsung pada 5 November 2007 dengan meraih 39,53 persen suara, menang tipis atas pasangan HM Amin Syam/Mansyur Ramli (Asmara) yang meraih 38,76 persen dan Aziz Qahhar Mudzakkar/Mubykl Handaling 21,71 persen.
Gubernur Periode Pertama (2008–2013)
Syahrul bersama Agus Arifin Nu’mang dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan pertama hasil pemilihan umum pada 8 April 2008 di lapangan terbuka.[4] Tahun pertama menjadi Gubernur, Syahrul menargetkan peningkatan posisi Sulawesi Selatan sebagai provinsi penyangga beras untuk kebutuhan nasional. Target produksi padi pada 2008 sebanyak 4.042.471 ton gabah kering giling (GKG) yang didukung luas lahan sekitar 792.641 ha dengan tingkat produktivitas 51,00 kuintal/ha. Sementara target tanam padi untuk musim tanam 2009 seluas 868.411 ha dengan sasaran produksi 5.084.323 ton GKG dengan produktivitas 58,55 kwintal/ha.
Pada tahun 2009, pergerakan ekonomi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sekitar 7.8 persen. Hal ini dipicu dengan pertumbuhan produksi jagung sehingga Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan melakukan terobosan di tengah krisis global dengan melayani kebutuhan ekspor ke Malaysia dan Filipina dan menyusul pengiriman yang sudah dilakukan sekitar 8 ribu ton ke Filipina, Maret 2009.
Marmer juga menjadi salah satu barang ekspor yang menjadi keunggulan Sulawesi Selatan sehingga pengusaha Malaysia berminat mengimpor marmer asal Sulsel yang selama ini telah diekspor ke Amerika Serikat dan Australia. Gubernur menyatakan kesiapannya mengekspor marmer dengan kapasitas ekspor dari Pelabuhan Kabupaten Barru sebanyak 5.000 ton.
Menteri Pertanian (Kabinet Indonesia Maju)
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Syahrul Yasin Limpo resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantu presiden dalam bidang pertanian periode 2019-2024 menggantikan Amran Sulaiman menteri Pertanian periode sebelumnya yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
Penghargaan
- Upakarti dari Presiden RI, tahun 1997
- Manggala Karya Kencana tahun 1997
- Bhakti Koperasi dan Pengusaha Kecil dari Menteri Kopersai & UKM tahun 1997
- Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, tahun 1998,
- Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI, tahun 2001,
- Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI, tahun 2003,
- Satyalancana Pembangunan Pertanian (2007)[9]
- Peningkatan Produksi Beras di atas 5 persen mendukung P2BN (2008).
- Agro Inovasi (2009)
- Peningkatan produksi beras di atas 5 persen mendukung P2BN tahun 2009 (2010)
- Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan (2011)
- Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan (2012)
- Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan (2013)
- Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan (2014)
- Leadership Awards (Gubenur Terbaik) (2017)
- Penghargaan atas capaian penyaluran Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) Pertanian.
- Penghargaan sipil Bintang Mahaputera Utama. (*)
Mentan Syahrul Membuka Akses Ekspor Pertanian ke Negara-Negara Sahabat
Praktik Apotek yang Baik Menjadi Jaminan Kepercayaan Konsumen