Sia-sia, Bangunan Industri Besi Dibangun Dengan Anggaran APBN Rp5 Miliar Namun Terbengkalai

Sia-sia, Bangunan Industri Besi Dibangun Dengan Anggaran APBN Rp5 Miliar Namun Terbengkalai

Sia-sia dan terbengkalai bangunan industri lengkap dengan sarana pra sarana yang dianggarkan dari APBN Rp5 M tahun anggaran 2017, namun tidak dimanfaatkan di Dusun Galung Paara, Desa Pambo’borang, Kec. Banggae, Kab. Majene, Sulbar, Minggu (8/12/2022) lalu. (tangkapan layar/SANDEQPOSNews.com).

SANDEQPOSNews.com, Majene – Sangat disayangkan bangunan industri untuk Unit Sentra Industri Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perajin pandai Besi sangat sia-sia karena terbengkalai tidak dimanfaatkan.

Bangunan tersebut diperuntukkan bagi para perajin besi (pandai besi) yang ada di Dusun Galung Paara, Desa Pambo’boran, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi Barat. Bangunan yang serba lengkap dengan peralatan sarana dan prasarana seperti mesin menempa besi dan pembakaran itu terdiri beberapa blok (ruangan), dan dianggarkan dari APBN (anggaran pendapatan belanja negara) melalui Dinas Perindustrian Propinsi Sulawesi Barat sebesar Rp4.000.000.000 M (Empat miliar rupiah) sejak tahun 2017 lalu.

Terhitung sejak dibangun hingga kini sudah berusia lima tahun belum dimanfaatkan. Bantuan mesin tempa dan pembakaran itu adalah untuk membuat alat rumah tangga seperti pisau dapur, cangkul, sabit dan parang untuk berkebun.

“Kalau tidak salah anggaran yang digunakan untuk membangun itu sekitar Rp4 milliar dari APBN sejak tahun 2017,” ungkap Ahmad, salah satu warga setempat, Minggu (8/12/2022) lalu.

Kata dia, pasilitas pendukung untuk pengelolaan besi sudah ada seperti mesin. Namun tidak pernah digunakan sehingga mesin itu sudah rusak. Karena tidak pernah gunakan. “Kami tidak pernah kesini untuk menempati karena tidak tahu menggunakan mesin, seharusnya pihak perindustrian memberi pelatihan agar bisa menggunakan mesin itu,” ujarnya.

Terdiri dari beberapa blok bangunan indsutri pandai besi di Dusisn Galung Paara, Desa Pambo’borang, Kec. Banggae, Majene, ini terbengkalai sejak dibangun 2017 lalu, yang dianggarkan Rp5 Miliar dari APBN. (tangkapan layar/SANDEQPOSNews.com).

Berbeda dengan warga lainnya, seperti Suardi menuturkan, sebelum mendirikan bangunan tersebut seharusnya konsultasi (pihak pembangun, red) dengan masyarakat setempat.

“Mana mungkin kita ke sana menempati, karena kalau digunakan otomatis mengurangi tenaga kerja. Karena membuat parang tidak lagi menggunakan orang banyak, karena sudah menggunakan mesin,” katanya.

Pantauan di lokasi komplek Bangunan industri pandai besi yang mangkrak itu, hanya terlihat beberapa ekor Sapi yang berkeliaran di dalam.

Baca juga ini :

Bupati Majene AST Bersama Masyarakat Syukuran Atas Dibangunnya Irigasi Air Tanah Dangkal Di Lahan Pertanian Kelurahan Baruga Duha

Seorang Tahanan Narkoba Merasakan Kebahagiannya Hari ini di Masjid Polres Majene3678

Dugaan Korupsi IPLT Majene ke Tahap Penyidikan Digelar Polres Majene

Korupsi Dana Desa : Bendahara Desa Jadi Tersangka Korupsi ADD Desa Randomayang

Editor : Daeng Nompo’
*Berkomentarlah di kolom komentar dibawah dengan bijaksana yang menginspirasi dan bertanggung jawab.Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti yang diatur dalam UU ITE.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *